Senin, 10 Desember 2018

Jaringan Komputer Pertemuan 11 - Penjelasan ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP serta Kelebihan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6

Bagaimana ICMP Bekerja

Protokol ICMP
ICMP

ICMP atau Internet Control Message Protocol merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk memberitahukan kepada user tentang adanya koneksi atau tidak, lalu apakah koneksi kita dapat sampai ke server atau pun ke komputer lain.ICMP juga dapat mengetahui adanya kemungkinan balasan dari komputer yang kita tuju.
Cara Kerja
ICMP (Internet Control Message Protocol) akan mengirimkan ICMP Echo Request dan ICMP Echo Reply pada komputer kamu melalui perintah PING (Packet INternet Gopsher).
Misalkan komputer A akan mengirimkan ICMP Echo Request kepada komputer B, maka komputer B akan membalas dengan ICMP Echo Reply, komputer A akan menghitung berapa lamanya feedback dari komputer B untuk membalas ICMP yanf dikirim komputer A melalu ICMP yang tadi.
Praktek
Kamu bisa melakukan praktek nya, jika kamu pengguna Linux kamu bisa menggunakan Terminal, jika kamu pengguna Windows, kamu bisa menggunakan CMD.

Protokol POP3
POP3
 
POP3 ini singkatan dari kepanjangan Post Office Protocol ver.3 dan IMAP ini singkatan dari kepanjangan Internet Message Access Protocol. Dengan pengertian singkat POP3/IMAP adalah protokol yang mengatur penerimaan email kepada penerima (Ingoing).
Cara kerja POP3 dan IMAP sama dengan kurir yang mengantarkan surat, tugasnya menyampaikan surat yang sebelumnya sudah dititipkan di Kantor Pos (SMTP) kepada penerima surat.
Terdapat pada port berapa POP3? POP3 terdapat pada port 110.
Terdapat pada port berapa IMAP? IMAP terdapat pada port 143.

Protokol SMTP
SMTP
 
SMTP ini singkatan dengan kepanjangan Simple Mail Transfer Protocol. Dengan pengertian singkat SMTP adalah protokol yang mengatur pengiriman email dari pengirim (Ongoing).
Cara kerja SMTP ini sama dengan Kantor Pos, tempat dimana kita menitipkan surat kita agar dikirimkan kepada penerima yang tertera di surat tersebut.
Terdapat pada port berapa SMTP? SMTP terdapat pada port 25.

Protokol FTP
FTP
 
FTP atau File Transfer Protocol merupakan protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman data dalam jaringan komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan oleh FTP client dan FTP server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP public, dimana semua orang bisa mengakses data-data yang ada di server FTP dengan mudah. Selain dapat diatur menjadi FTP public, layanan FTP ini juga bisa diatur agar tidak semua orang dapat mengakses data-data yang ada di server, jadi hanya pengguna terdaftar saja yang memiliki izin untuk mengakses data-data tersebut.
FTP berkerja menggunakan salah satu protokol yang dapat diandalkan untuk urusan komunikasi data antara client dan server, yaitu protokol TCP (yang menggunakan port nomor 21). Port 21 ini digunakan untuk mengirimkan command (perintah). Oleh karena port 21 dimaksudkan khusus untuk mengirimkan command, maka port ini sering juga disebut dengan nama command port. Dengan adanya protokol ini, antara client dan server dapat melakukan sesi komunikasi sebelum pengiriman data berlangsung. Terdapat beberapa persyaratan untuk menggunakan FTP, yaitu :
  • Pada komputer pengguna sudah terinstall FTP Client, seperti misalnya FileZilla.
  • Pengguna memiliki cukup informasi tentang FTP server yang ingin terhubung denga komputer. Informasi tersebut mencakup :
Alamat FTP Server, yang bentuknya mirip dengan alamat domain sebuah website. Alamat FTP Server biasanya diawali dengan kata ftp, misalnya saja : ftp.namadomain.com atau ftp://ftp.namadomain.com. Pada beberapa kasus, alamat FTP Server juga diberikan dalam bentuk IP address, seperti misalnya : 61.185.225.87.
Username dan password. Beberapa FTP server memang membiarkan para client mengakses data secara anonim, namun beberapa memerlukan inputan username dan password yang harus diketahui oleh client.

Protokol ARP
ARP

Suatu data biasanya dikirim melalui ethernet card pada jaringan lokal. Supaya bisa saling berkomunikasi, ethernet card menggunakan MAC Address yang besarnya 48 bit, dan setiap ethernet card memiliki MAC Address yang berbeda. Pada saat hendak mengirimkan data ke komputer dengan IP tertentu, suatu host pada jaringan ethernet perlu mengetahui, diatas ethernet address yang manakah tempat IP tsb terletak. Untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address ini, digunakan protokol ARP (Address Resolution Protocol).

Cara kerja ARP dapat diibaratkan sebagai berikut :
a.Suatu host dengan IP address A mengirim paket ke host dengan  IP address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP address B.

b.Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertannyaan : “Siapakah pemilik IP address B dan berapakah MAC Addressnya? “. Dalam paket ini juga disertakan IP address A beserta MAC Addressnya.

c.Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut. 

d.Host dengan IP address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP address beserta MAC Address ya ke host penanya.

Kelebihan dan kekurangan Ipv4 dan Ipv6
Ipv4 dan Ipv6

Berikut ini Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 ;                              
IPv4 Panjang alamat 32 bit.
IPv6 Panjang alamat 128 bit.
Konfigurasi secara manual atau DHCP Bisa menggunakan address autoconfiguration
Dukungan terhadap IPsec Opsional Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan Checksum termasuk pada Header
Checksum tidak masuk dalam Header Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk  menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol (IGMP) IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim Tidak mensyaratkan ukuran
paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte Kelebihan Ipv6 dan sebagai solusi yang terdapat dalam IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi, berikut ini

Kelebihan-kelebihan menggunakan IPv6 ;IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnyayang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya. Kesimpulan : IPv6 merupakan Pengembangan dari versi sebelumnya yaitu IPv4, dan sebagai solusi akan keterbatasan alamat.


Jaringan Komputer Pertemuan 8 - UTS

~  Jaringan Komputer Ujian Tengah Semester 5  ~

Jaringan Komputer Pertemuan 7 - UTS

~  Jaringan Komputer Ujian Tengah Semester 5  ~

Jaringan Komputer Pertemuan 4 - Tugas Kelompok

TUGAS KELOMPOK

1.      Buatlah kabel UTP model Straigh Trought
2.      Buatlah kabel UTP model Cross Over
3.      Pastikan urutan kabel UTP tersebut sesuai dengan standar
4.      Lakukan uji konektivitas kabel tersebut 

Langkah - langkah dan Penjelasan

Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya
.
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
Bahan-Bahan :
Untuk membuat sebuah kabel jaringan di perlukan beberapa peralatan diantaranya :
Alat Pengupas Kabel

 
Tang Crimping          
Tang Crimping        











Kabel UTP
 

 
RJ-45 LAN Tester
Connector RJ-45

Langkah-langkah cara pemasangan kabel UTP
  • Tipe Straight
Langkah 1 :
Kupas terlebih dahulu ujung kabel menggunakan alat pengupas kabel sekitar kurang lebih 2 cm sampai kabel yg terdapat di dalam nya terlihat

Langkah 2 :
Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan, susunlah kabel-kabel tersebut dengan rapih berdasarkan warna seperti Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat
Langkah 3 :
Setelah kabel tersusun, kemudian ambil Connector RJ-45, Connector ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari connector ini adalah pin yang berada paling kiri
Langkah 4 :
Masukkan kabel-kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam Connector dan sesuaikan dengan urutan :
  • Orange Putih pada Pin 1
  • Orange pada Pin 2
  • Hijau Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Hijau pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8
Gambar 1
Gambar 2
     










Hasil dari sususan dari kabel straight.
Langkah 5 :
Setelah selesai menyusun kabel straight kemudian kita akan mencoba dengan menggunakan LAN tester masukkan ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses.
Langkah 6 :
Untuk cara pemasangan kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama. Ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang connector RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
  • Tipe Cross
Langkah 1 :
Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan casa pemasangan kabel UTP tipe straight. Mengenai pemasanganya sama seperti pada pemasangan kabel straight. Hanya saja perbedaan terdapat pada urutan warna kabel pada ujung kabel yang keduanya. Untuk ujung kabel pertama susunan warna pada kabel cross
  • Orange Putih pada Pin 1
  • Orange pada Pin 2
  • Hijau Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Hijau pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8.
Setelah selesai menyusun kabel straight kemudian kita akan mencoba dengan menggunakan LAN tester masukkan ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan. Susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar.